Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Januari, 2009

ini aku

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

selamat datang di SASTRA SANTRI…..

nama : MUHAMMAD MAULANA MUSYAFA’

alamat : DS. KETANGIREJO, KEC. GODONG, KAB. GROBOGAN JAWA TENGAH INDONESIA

RIWAYAT PENDIDIKAN:
1. SDN 3 KETANGIREJO 1993-1999

2. MTs. MAFATIKHUL AKHLAQ DEMANGAN TAHUNAN JEPARA 2002

3. MAN REMBANG, REMBANG JAWA TENGAH

4. PON.PES. AL-HUDA DEMANGAN TAHUNAN JEPARA, ASUHAN KH. M. RUSYDI

5. PON.PES. BAHRUL ULUM, TAMBAK BERAS JOMBANG

6. PON.PES. RAUDLATUT THOLIBIEN (TPI) LETEH REMBANG, ASUHAN KH. M. CHOLIL BISRI (ALM), KH. A. MUSTOFA BISRI (GUS MUS)

7.MAHASISWA UIN JAKARTA, FAK.ADAB & HUMANIORA, JURUSAN BAHASA & SASTRA ARAB

Read Full Post »

KRITIK sastra memiliki korelasi yang erat dengan perkembangan kesusastraan. Menurut Andre Hardjana, kritik sastra merupakan sumbangan yang dapat diberikan oleh para peneliti sastra bagi perkembangan dan pembinaan sastra. Hal senada juga diungkapkan oleh Subagio Sastrowardoyo, bahwa untuk bisa menentukan bagaimana sesungguhnya perkembangan kesusastraan Indonesia, dibutuhkan suatu kritik.

Kita tahu, pendekatan dalam kritik sastra cukup beragam. Pendekatan-pendekatan tersebut bertolak dari empat orientasi teori kritik. Yang pertama, orientasi kepada semesta yang melahirkan teori mimesis. Kedua, teori kritik yang berorientasi kepada pembaca yang disebut teori pragmatik. Penekanannya bisa pada pembaca sebagai pemberi makna dan pembaca sebagai penerima efek karya sastra. Resepsi sastra merupakan pendekatan yang berorientasi kepada pembaca.
(lebih…)

Read Full Post »

Dunia fiksi itu merupakan dunia lain yang berdiri di samping kenyataan. Tetapi menurut beberapa aspek menunjukkan persamaan juga dengan kenyataan. Sekalipun seorang pengarang melampiaskan daya khayalnya dengan menciptakan makhluk-makhluk yang tidak ada, yang hidup di dalam suatu lingkungan khayalan namun tetap ada kaitan-kaitan tertentu antara tokoh-tokoh dan perbuatan mereka yang dapat dimengerti oleh pembaca dan dapat diterima berdasarkan pengertian mengenai dunia nyata, seperti hubungan ruang dan waktu, sebab akibat, dan pola-pola bereaksi secara psikologis.
Dunia yang diciptakan pengarang oleh pembaca selalu dialami berdasarkan pengetahuannya tentang dunia nyata, termasuk pengetahuannya tentang dunia nyata dan tradisi sastra. Kadang-kadang dunia ciptaan itu mirip dengan dengan kenyataan (novel yang realistik atau biografik), dan tak jarang menyimpang jauh dari kenyataan (science fiction dan dongeng). Dalam roman Kejahatan dan Hukuman, Dostojevski (Rusia) menyebut jumlah langkah Raskolnikov dari pondokannya ke rumah si nenek tua yang rentenir itu dan yang kemudian dibunuhnya. Suatu penelitian yang pernah dilakukan di kota Leningrad (dulu Petersburg) membuktikan bahwa jumlah langkah itu ternyata klop dengan kenyataan dan jarak itu tidak dikhayalkan oleh Dostojevski. (lebih…)

Read Full Post »

Psikoanalisa Freud

Riwayat hidup Sigmund Freud
Sigmund Freud yang terkenal dengan Teori Psikoanalisis dilahirkan di Morovia, pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Gerald Corey dalam “Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy” menjelaskan bahwa Sigmund Freud adalah anak sulung dari keluarga Viena yang terdiri dari tiga laki-laki dan lima orang wanita. Dalam hidupnya ia ditempa oleh seorang ayah yang sangat otoriter dan dengan uang yang sangat terbatas, sehingga keluarganya terpaksa hidup berdesakan di sebuah aparterment yang sempit, namun demikian orang tuanya tetap berusaha untuk memberikan motivasi terhadap kapasitas intelektual yang tampak jelas dimiliki oleh anak-anaknya.
Sebahagian besar hidup Freud diabdikan untuk memformulasikan dan mengembangkan tentang teori psikoanalisisnya. Uniknya, saat ia sedang mengalami problema emosional yang sangat berat adalah saat kreativitasnya muncul. Pada umur paruh pertama empat puluhan ia banyak mengalami bermacam psikomatik, juga rasa nyeri akan datangnya maut dan fobi-fobi lain. Dengan mengeksplorasi makna mimpi-mimpinya sendiri ia mendapat pemahaman tentang dinamika perkembangan kepribadian seseorang. (lebih…)

Read Full Post »

tanpa judul

satu kehidupan, dosa tanpa kata, ibadah tanpa makna

Read Full Post »

Kesaksian Sang Penyair (Mawara an Nahri)
(Karya Taha Hussein)
(Sebuah Tinjauan Sosiologis Terhadap Kondisi Masyarakat Mesir)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Nadhoriatul Adab atau Teori Sastra

Oleh:
MUSAFAK
106021000857

BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

(lebih…)

Read Full Post »

KONFLIK POLITIK DAN IDEOLOGI DALAM NOVEL
”NIGHTS IN TURKISTAN” KARYA NAJIB KAILANI
(Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra)
PENDAHULUAN
Novel Nights In Turkistan karya Najib Kailanai adalah bercerita seputar konflik ideologi dan kekuasaan yang terjadi di Turkistan pada rentan tahun 1900-1950an. Novel ini mengungkap konflik politik perjuangan rakyat Turkistan dan ideologi yang penuh dengan kekejaman. Konflik politik dalam novel ini menggambarkan seputar perjuangan rakyat Turkistan dalam mempertahankan negara mereka dari penjajahan komunis yaitu Cina dan Rusia. Turkistan dengan negeri yang makmur dan kaya dengan sumber alam menarik perhatian negera tetannga untutk ikut memiliki. Di bawah penjajahan Cina pemberontakkan terus berlanjut, pihak Cina menangkapi dan menahan para kalangan yang berani mencoba menentang kebijakan pemerintahannya. Novel ini sebagai novel luar biasa sebagaimana novel-novel Najib Kailanai lainnya yang mengisahkan begitu heroiknya perlawanan yang dilakukan oleh penduduk Turkistan dalam melawan kolonialisme Cina. Mereka terus melakukan perlawanan demi menjaga kehormatan bangsa dan agamanya.
Dalam Novelnya ini (Nights in Turkistan), Najib Kailany menggambarkan secara rinci segala hal perjuangan dan perlawanan serta penindasan dan kekejaman Komunis di Turkista selama 1940-an, misalnya peristiwa kawin paksa antara wanita Turkistan dengan laki-laki Cina, berkembangnya ideologi Komunis, pemerkosaan terhadap gadis-gadis Turkistan, pembunuhan terhadap raja Komul dan pejuang-pejuang lainnya, dan lain sebagainya.
Novel Najib Kailanai ini berbicara secara langsung pada latar tempat dan nama-nama tokoh yang terlibat dalam peristiwa sejarah perjauangan rakyat Turkistan tersebut, meskipun ada beberapa figur utama dalam novel namun tidak dikenal dalam ilmu sejarah. Sesungguhnya politik perjuangan dan ideologi dalam novel Nights In Turkistan memiliki nilai sosial yang besar dengan maksud untuk membangkitkan semangat pemuda-pemuda Turkistan yang telah memeluk ideologi Komunis agar kembali kepada Islam serta akan semangat nasionalisme memperjuangkan kemerdekaan Turkistan. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk menganalisa novel Nights In Turkistan dan penulis ingin membuktikan bahwa konflik politik dan ideologi dalam novel ini punya nilai sikap naisonalisme dan jihad pemuda-pemuda Turkistan yang menginginkan kemerdekaan dan kebebasan memeluk agama maupun berideologi yang begitu tinggi di turkistan pasca pas ca pendudukan Komunis Cina. (lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »